Langsung ke konten utama

Cinta yang Lelah



Semestinya aku tetap terbang mengejar khayalan-khayalan yang tertunda,mendekati dan mengajakknya untuk mengikutiku untuk kutuahkan dalam coretan masa-masa dimana aku yang selalu bermimpi untuk mendapatkannya hingga aku bisa menikmatinya bersamamu dicatatan kenangan yang akan kita ciptakan bersama. Namun sang waktu menghentikan dan membiarkan khayalan-khayalan itu menjadi abu dan diterbangkan bersamaku dengan angin yang panas hingga membakar seluruh yang ada didekatnya,termasuk aku.dia membakar hati yang dingin dengan panasnya tanpa r
agu untuk cepat melalap hingga tidak ada lagi sisa hati seperti yang dulu.

“apa ini gag terlalu cepat Kar??”.tanya lala kepada Kara.
“mau gimana lagi??kayaknya ini yang terbaik untukku”. Jawab Kara sambil sesekali melihat taman yang sebentar lagi menjadi kenangan.
“aku ingat ,saat kamu dulu terus berusaha mendapatkan cintanya Fero.yah...meskipun semua yang kamu lakukan itu gag mudah.semua butuh pengorbanan dan belum tentu pengorbanan kamu dihargai sama Fero.tapi setelah kamu dapet hasilnya,kenapa kamu membuangnya sia-sia?”.
“gag tau kenapa semakin hari aku semakin ragu.dulu aku mendapatkannya memang butuh perjuangan untuk menghilangkan perasaannya dari Mytha untuk aku.tapi dari tingkahnya yang selalu maksa aku buat ini-itu,nurutin semua kemaunnya ternyata dia ingin aku seperti Mytha”. Tiba-tiba orang yang menjadi topik pembicaraan Kara dan Lala datang dan mendekati Kara yang lagi minum dikantin bersama Lala.
“pulang sekolah aku antar kamu kesuatu tempat !!”. Fero pergi dan meninggalkan Kara tanpa membiarkan bayangannya duduk disamping Kara.Sampai saat ini fero memang  jarang duduk bersama Kara layaknya dua pasangan yang beradu pertanyaan dan jawaban yang hanya ada aku dan kamu.
Bel pulang sekolah yang dinanti Kara pun akhirnya berbunyi dan akan segera menjawab rasa Penasarannya.Fero pun ternyata sudah menanti Kara didepan kelas  dan segera menuju tempat yang menjadi pokok jawaban dari pertanyaan Kara dalam lamunannya saat pelajaran.
“Kita mau kemana??”. Kara menanyakan itu tiga kali tanpa ada respon dari Fero.Memang  sampai satu bulan ini mereka pacaran kata demi kata yang diucapkan Kara dan Fero masih bisa dihitung dengan hitungan angka.
Sampai disuatu tempat yang menjadi tujuan parkir mobil Fero,Kara hanya bisa bertanya-tanya dalam hati tanpa jawaban yang pasti.Langkah kaki ternyata tak berhenti hanya diparkiran mobil,tapi melanjutkan jejaknya sampai disuatu tempat yang jauh dari perkiraan Kara.
“Mb’ ,tolong potong rambutnya sama kayak ini !!” sambil memperlihatkan foto yang ada ditangannya.
“ok mas.silahkan Mb’ duduk disini,saya akan menyiapkan peralatannya terlebih dahulu.” Tentu saja Kara yang dimaksud Fero,dan Mytha yang ada dalam foto itu. Kara hanya bisa diam dan sesekali berfikir untuk menemukan jawaban apa yang dimaksudkan  Fero untuk memotong rambut Kara yang indah tanpa menanyakan bersediakah Kara melakukannya.
Helai demi helai rambut Kara yang panjang kini jatuh tepat dibawah kaki dan kursi yang ditempati kara ,dengan tanpa perasaan  kaki yang tak pernah tahu betapa dulu waktu demi waktu Kara sempatkan untuk perawatan rambut kini menginjak dengan mudah.Ingin rasanya Kara menolong rambutnya dari alat yang telah memisahkan helaian rambut dari kepalanya,namun seakan ada sesuatu yang menahan anggota tubuhnya untuk bertindak.Kara hanya mampu menggunakan matanya untuk melihat cermin dan melihat sosok orang yang asing di balik cermin tersebut.
Tanpa sepatah katapun yang terucap dari bibir Kara ataupun Fero.Sesampainya dikamar entah apa yang dilakukan Kara,Kara hanya melamun dan menatap cermin yang ada didepannya sambil meneteskan air mata tanpa ada satu kata yang terucap meski hanya dalam hatinya.
Memang setelah kejadian itu Fero jadi sering perhatian dengan Kara.Perasaan Kecewa yang pernah terlontar kini menjadi perasaan Bahagia.Tetapi kecurigaan bahwa Fero ingin Kara seperti Mytha pun mulai muncul saat Fero meminta Kara mengganti parfum yang sama persis dengan parfum yang selalu dipakai Mytha.
“kamu bisa pakai parfum ini.”
“kenapa aku harus pakai parfum ini,aku punya parfum faforit sendiri.apa parfum aku gag wangi ya?? Wangi kok”.
“kan aku Cuma nyuruh kamu buat pake parfum ini,gag ada salahnya kan kalau kamu pakai parfum ini”. bentak Fero dan segera pergi meninggalkan Kara.
“kenapa Kar??” lala yang dari tadi duduk di bangku ujung segera menghampiri Kara.
“gag papa”.
“gag usah bohong Kar !! aku tu tadi tahu kalau kamu tu lagi ada masalah sama Fero.Cerita sama aku !!”.
“apa sich maunya dia? Belum puas dia potong rambut aku tanpa tanya aku bersedia pa gag trus sekarang dia suruh ganti parfum faforit aku dengan parfum yang laen.apa sich maksudnya dia?.trus nanti apa lagi ??”.

Cinta yang tulus tidak akan pernah merubah apapun terhadap diri sendiri ataupun orang yang dicintai. Apa adanya dan tanpa paksaan.Fero selalu menginginkan Aku untuk jadi seperti yang dia mau.Dia bukan mencintai aku,tapi mencintai Fisik ku yang dia samakan dengan orang lain.Aku adalah Aku.bukan kamu,Dia ataupun Mereka.Bukan TV yang diprogram penontonnya,bukan Boneka yang dimainkan pemiliknya,Ataupun Tanah liat yang dibuat berbagai bentuk.Mungkin Kamu bisa merubah Fisik Aku,Tapi bukan Hati aku.Semakin hari aku semakin Ragu dengan hati yang dulu mencintaimu,apakah kini mencintaimu menjadi beban yang harus aku musnahkan?.Jika Iya,aku akan perlahan-lahan pergi tanpa harus menyentuh sedikitpun tubuhmu untuk memusnahkanmu.
“Kara ?? kok kamu gag pake parfum yang aku kasih??”. Fero memandang kara dengan wajah yang memgisyaratkan kemarahan.
“emangnya itu harus aku pake sekarang ya??”. Bertolak belakang dengan Fero,kara menjawabnya dengan kata yang lembut.
“kan aku sudah bilang,kamu harus pake parfum itu !!!”.
“gag !! aku gag mau pakai.kenapa sich kamu harus maksa aku buat ini itu.Aku tau,Parfum ini adalah parfum yang selalu dipakai Mytha,dan kamu maksa aku buat memakainya.aku bukan Mytha Fero !! aku Kara.dan selama ini kamu perlakuin aku semata-mata kamu anggep aku Mytha.Sampai saat ini kamu gag pernah bilang cinta.panggil nama aku aja kamu gag pernah.semakin hari aku semakin sadar kalau kamu emang gag pernah cinta sama aku.”. Fero hanya diam dan melesatkan pandangan entah kemana.
“jawab Fero !!!!. ok...makasih.makasih buat semua yang kamu kasih ke aku.makasih buat paksaan yang kamu kasih ke aku.Maaf !! aku udah mutusin buat berhenti jadi bayangan Mytha”. Tak sempat Fero menjawabnya,Kara hanya meninggalkan jejak langkahnya yang hanya bisa di lihat dengan samar. Pandangan Fero pun entah kemana tujuannya dan mengingatkan Mytha,seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidunya.
Mytha adalah seseorang yang pernah menjadi tempat bersandarnya hati Fero yang mungkin sampai saat ini masih ada bekas yang sangat dalam dan susah untuk dihilangkan meski Mytha telah berada didunia yang berbeda dengan Fero.ya...Mytha memang telah menuju tempat persinggahan terakhirnya. Dia meninggalkan Fero disaat Fero tidak ada disisinya.
Saat liburan panjang,setiap orang pasti memaanfaatkannya dengan memanjakan fikirannya dengan hiburan-hiburan ataupun keindahan-keindahan alami yang dipancarkan alam. Seperti halnya Fero,dia tidak membuang kesempatan itu dengan hanya berdiam diri dirumah. Dia pergi kesuatu tempat yang menjadi incaran banyak orang untuk didatangi dan dimanfaatkan keindahannya. Pulau lombok,menjadi tempat persinggahan Fero yang dijadikannya untuk tempat memanjakan waktu-waktu Fero. Selama di lombok, komunikasi yang terjalin antara Fero dan Mytha masih tetap lancar. namun dibalik itu,Mytha merahasiakan penyakit yang mematikan itu dari Fero.Kanker otak !! penyakit yang ditakuti setiap orang itu perlahan-lahan menghabiskan kesehatan Mytha dan membawanya ketempat persinggahan terakhir. Sesampainya dirumah,Fero cepat-cepat pergi dan berencana menemui kekasih yang sangat dicintainya tanpa lupa membawa bingkisan yang telah dipesan Mytha sebelumnya. Namun sesampainya disana,orang tua Mytha hanya bisa diam dan mengajak Fero kesuatu tempat tanpa menjelaskan sepatah kata,hingga tiba ditempat tujuan.
“tante,om ...kenapa Fero dibawa kesini??” tanya Fero heran dan seperti anak kecil yang masih polos tidak tau apa-apa.
“maaf Fero tidak memberi tahu kamu sebelumnya,tapi ini pesen Mytha.memberi tahu kamu setelah kamu pulang dari liburan.karena Mytha gag ingin liburan kamu terganggu”. Mama Mytha mencoba menjelaskan dengan hati-hati tanpa harus menyakiti perasaaan Fero.
“maksudnya apa tante?? Trus ini makam siapa??”. Tanya Fero yang semakin tidak mengerti maksud dan tujuan mama Mytha.
“ini makam Mytha.Kanker yang menggerogoti tubuhnya telah membawanya kesini”. Sambil menjatuhkan air matanya.Mama Myta tetap berusaha menjawab pertanyaan Fero.
“Mytha??? Gag mungkin tante!! Dia itu baik-baik saja”.
“tante ngerti perasaan kamu,tapi tante mohon sama kamu.ikhlaskan Mytha. Mungkin ini yang terbaik untuk kita semua”.


Besok adalah pengumuman kelulusan,sebelumnya keluarga Kara sudah berencana akan pindah ke luar negeri karena tuntutan kerja. Terpaksa Kara harus mengikuti kemauan orang tuanya. Kara sempat menolak dan masih ingin meneruskan kuliahnya di Jakarta meski tanpa Orang tua disisinya. Tapi dengan kejadian itu,Kara semakin yakin dan mulai memantapkan keinginan orang tuanya untuk pindah keluar negeri.
“jadi....kita akan berpisah dong.jangan lupakan temanmu yang cantik dan baik hati ini ya !!”. candaan Lala untuk sahabat yang sudah 3tahun ini selalu menemani disaat senang dan susah.
“idich....cantikkah?? baikkah ??”.
“yach......untuk perpisahan terakhir kali,gag ada salahnya dong bilang kalau aku cantik.”
“Terakhir kali?? Emangnya kamu gag mau ketemu aku lagi kalau nanti aku balik ke Jakarta?? Lagian kita Cuma dipisahkan laut,bukan dipisahkan dunia.”
“iya...iya...ech,trus Fero gimana??”
 “gimana apanya??”
“ya...dia tau kalau kamu pindah ke Australia?”.
“gag tau.lagian seandainya pun dia tau,dia juga gag akan peduli”.
Kelulusan pun tiba,Fero mencari Kara dan berencana meminta maaf atas perlakuannya terhadap Kara.Fero sadar dan ingin memulainya dengan lembaran kisah yang baru bersama Kara.
“lala ??”. Fero menghampiri Lala yang sedang berdiri digerbang menunggu supir yang akan menjemputnya.
“Kara dimana ya?? Aku cari dari tadi kok gag ada”.
“kara ?? mmmm....gimana ya”.
“gimana apanya?? Yang jelas dong !!.”
“sebenarnya Kara tadi emang masuk buat ambil pengumuman,tapi buru-buru pulang karena....”.
“karena apa?”. Tanya Fero heran.
“karena dia gag mau telat sampai dibandara.”
“Bandara?? Emangnya dia mau kemana??”. Penuh penasaran,Fero trus mendesak lala untuk mengatakan keberadaan Kara.
“dia sama keluarganya mau pindah ke Australia”.
Fero terkejut dan langsung pergi meninggalkan Lala.Fero mencoba mengejar keberadaan Kara dibandara. Namun tidak ada sedikitpun yang Fero temukan untuk membuktikan bahwa Kara ada disana. Namun pencariannya pun tidak berujung sia-sia.
“Kara??” teriak Fero untuk memberhentikan sejenak langkah kaki Kara menuju pesawat.
“Fero !!  kok kamu ada disini??”
“aku...aku mau minta maaf sama kamu.aku tahu aku salah.kamu mau kan maafin aku??” dengan nada yang terengah-engah karena lelah berlari mencari keberadaan Kara.
“aku mau nglakuin apa aja buat kamu,asal kamu maafin aku. Dan aku akan buat kamu bahagia.aku gag akan maksain kehendak aku lagi. Aku janji !!!aku mau kita mulai dari awal lagi”. Fero mencoba meyakinkan Kara.
“aku udah maafin kamu,tapi kalau untuk mulai dari awal..maaf. Aku sudah punya keputusan buat pindah.dan keputusan aku....”.
“aku akan tetep nungguin kamu sampai kamu pulang ke jakarta. Dan sampai kamu mau membuka hati kamu untuk aku lagi”.
Kara memandang Fero dengan tatapan lemas,karena Kara gag tahan melihat orang yang dicintainya memohon dengan tulus.
“maaf Fero !! aku gag tau apa nanti kalau aku pulang ke jakarta aku masih membawa hati yang lama atau sudah membawa hati yang baru. Dan aku gag mau kamu nungguin aku hanya untuk kepastian yang gag jelas ini. kamu kejar cinta kamu untuk orang lain yang mungkin akan bisa membuat kamu bahagia”.
“kara ayo !!”. ajakan mama Kara
“semoga kamu baik-baik aja dan selalu perjuangin cinta kamu.” Kata-kata karapun tidak sempat dijawab Fero.

4 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk Fero menantikan kehadiran kembali cintanya. Waktu yang dinanti Fero telah tiba. Kara akan pulang ke jakarta. Kara sempet memberi kabar kepulangannya sebelum komunikasi antara Kara dan Fero putus karena ponsel Kara yang sempet hilang. Disuatu tempat yang sudah dijanjikan mereka bertemu. Kabar adalah pertanyaan yang mereka ucapkan sebelum mengawali pembicaraan yang lain. Setelah berbicara ini-itu,bercerita pengalaman-pengalaman yang didapat,akhirnya Fero memberanikan melontarkan pertanyaan yang menjadi pokok tujuannya bertemu Kara.
“Aku cinta kamu. Dan aku belum mau menggantikan cinta ini untuk siapapun selain kamu.” Pertanyaan yang mengejutkan Kara.
“kenapa kamu gag buka hati kamu buat yang lain??”.
“karena hati ini gag mau menuliskan nama lain selain nama kamu”.
Kara diam sejenak dan memikirkan kata demi kata yang akan dia rangkai untuk menjawab pertanyaan Fero.
“maaf Fero !! bukannya aku menyakitimu,akupun tidak pernah memaksamu untuk tidak melupakanku. Aku ingin kamu punya pengganti yang lain seperti aku yang mempunyai pengganti lain. Sebenarnya aku sudah tunangan dengan seseorang di sana. Dan aku balik ke Jakarta untuk menjemput Opa-Oma ku ke Australia untuk menghadiri Pernikahanku yang kurang 1 minggu lagi.” Kara menjelaskan apa yang slama ini terjadi. Tentang cinta barunya dan kehidupan barunya yang sebenarnya Kara ingin ceritakan,tapi bukan sekarang. Tapi disaat Fero menemukan penggantinya dan kehidupan baru yang lebih indah seperti yang Kara rasakan saat ini.
“tunangan ?? Pernikahan ?? kamu akan menikah ?? secepat itukah??. 4 tahun aku menunggu kamu kembali dengan cinta yang dulu kamu beri untukku. Belum sempat aku benar-benar membalasnya,ternyata seseorang disana telah menggantikan cinta yang ingin kuminta lagi dikemudian hari. Semoga dia benar-benar kebahagiaan kamu.”
“aku lelah Fer,aku lelah. Yang kemarin adalah kesakitanku. Apa aku salah kalau aku meninggalkan kesakitan itu dan menggantinya dengan kebahagiaanku sekarang? Aku bahagia sekarang, aku jauh lebih bahagia.”
Tanpa seucap kata yang keluar dari Fero. Kini hanya keheningan yang tercipta antara Fero dan Kara. Mungkin Fero sedang mempersiapkan kata yang pas untuk merespon Kara. Atau dia hanya akan diam dan tetap mengheningkan suasana. Sekarang giliran Kara yang tidak tahu harus berbuat apa untuk menetralkan suasana. Dia sempat berfikir apakah ucapannya sangat menyinggung perasaan Fero.
“Menunggu 4 tahun dan berharap penantianku akan berakhir dengan kedatanganmu dan memulai kembali cerita yang dulu tanpa kesakitan,kekecewaan dan hanya ada kebahagiaan. Tapi aku salah. Disini,aku sebagai orang yang telah benar-benar lelah menantikan cinta yang dulu pernah lelah karnaku.”
Apa arti dari sebuah kelelahan?


Postingan populer dari blog ini

Instagrid - Cara Upload Foto di Instagram Menjadi 3, 6, 9, 12 Bagian

  Cara Upload Foto di Instagram Menjadi 3, 6, 9, 12 Bagian  menggunakan aplikasi  INSTAGRID. Pertama sobat cari dan download dulu aplikasi  Instagrid  di  Google Playstore Download dan jika sudah selesai memasangnya klik buka Pilih (klik) logo galeri untuk memilih foto yang akan di upload. Sobat bisa memilih ukuran untuk upload, bisa 3x1, 3x2, 3x3, 3x3, dibawah ini contoh ukuran 3x1, sobat tinggal menyesuaikan gambar bagian mana yang akan di upload, tinggal di geser saja. Dan yang dibawah ini contoh ukuran 3x2 (6) Untuk yang dibawah ini contoh ukuran 3x3 (9) yang sering digunakan Dan yang terakhir, dibawah ini contoh ukuran 3x4 (12) Jika sudah menentukan pilihannya, klik Selesai. Nanti sobat tinggal upload satu persatu bagiannyam dan sudah ada nomor urutnya. Hasilnya jika sudah selesai seperti pada gambar dibawah ini. Referensi By : www.hermanbagus.com/2016/07/instagrid-cara-upload-foto-di-instagram-menjadi-3-6-9-12-bagian.ht

Kamera Lubang Jarum (pinhole)

K amera Lubang Jarum (pinhole) Kamera Lubang Jarum  adalah kamera yang bisa dibuat dari kaleng atau dus yang dilubangi sebatang jarum yang di Indonesia ditemukan kembali oleh fotografer Ray Bachtiar Dradjat Lubang jarum adalah metode perekaman dasar dalam ilmu fotografi. Kamera yang bekerja berdasarkan teori optis, cahaya yang lolos melalui lubang kecil, kemudian diproyeksikan pada bidang datar, terbalik. Dalam tata cara perekaman gambar ini, sama dengan teknik dalam fotografi digital, namun sensor cahaya perekam gambar pada kamera digital, dilubang jarum menggunakan kertas foto ukuran 9 X 14 cm peka cahaya. Gambar akan permanen pada kertas foto karena cahaya dari luar kemudian diloloskan melalui lubang kecil. Cahaya yang diproyeksikan tersebut direkam kertas foto; kertas foto yang terkena cahaya akan menjadi hitam dan sebaliknya, yang tidak terkena cahaya tetap putih. Proses ini disebut “ekspos” dan setelah kertas foto tersebut di proses di kamar gelap, disebut negatif fot

Setu Babakan : Wisata Asri, Nyaman dan Murah

 Setu Babakan sore hari Setu Babakan atau Danau Babakan yang terletak di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia merupakan cagar budaya khas Betawi dan menjadi salah satu tempat rekreasi bagi masyarakat Jakarta atau sekitarnya. Tempatnya yang asri dan sejuk dengan banyaknya pepohonan yang rindang menambah daya tarik pengunjung. Air berwarna hijau jernih yang ada di danau tersebut juga membuat mata pengunjung menyukai keindahaannya. Ditambah permainan sepeda air dan perahu naga yang dapat membawa pengunjung berkeliling danau juga menjadikan pengunjung semakin   asik bermain di Setu Babakan.